Rabu, 10 Agustus 2011

10 Steps Membuat Blog Menarik (Tugas 3)

1. Tulis. Apa pun yang ada di kepala, tulis aja.
2. Kalo udah ditulis, dilihat lagi, diedit, diperbagus. Writing is rewriting.
3. Posisikan diri sendiri sebagai pembaca, lalu tanya: ini menarik gak sih?
4. Pakailah design blog yang simpel dan tidak ribet. Jangan sampai design dari blog tersebut mengalihkan perhatian orang dari hal yang paling penting dari blognya: isi tulisan.
5. Jika ada orang yang bilang tulisan kamu kurang bagus, kemungkinan besar orang tersebut benar. Coba cari cara untuk memperbagus.
6. Pasang hal-hal menarik dan interaktif di dalam blog: foto, video, komen sistem yang dijawab dengan rutin.
7. Update blog sesering mungkin, jika sempat.
8. Jangan pernah memplagiat isi tulisan dari mana pun, jika mau copy-paste sertakan sumbernya.
9. Jadi orang yang observant, amati keadaan sekitar, lalu tulis hal yang sekiranya menarik.
10. Terus menulis.






cr: radityadika.com

Senin, 08 Agustus 2011

Terhenti di BIG EIGHT

padahal udah hampir sebulan yg lalu, tapi kenapa luka itu msh terasa?


Aku pelajar kelas 3 SMA. Tahun ini adalah DBL terakhirku. Target pelatih adalah final. Dan akhirnya saat itu tiba, babak BIG EIGHT. Seperti juga tahun lalu, SMA ku lawan SMA dr kota asalku, Tulungagung. Aku bermain maksimal, namun akhirnya seperti tahun lalu juga, aku kalah dr SMA itu. Seperti tahun lalu, Langkahku Terhenti di BIG EIGHT.


Aku ingin lebih bisa menerima kekalahan, mensyukuri apa yg menjadi hak mereka. Tp entah mengapa sampai sekarang msh ada perasaan yg mengganjal. Perasaan yg ingin kukeluarkan, bersama amarah, kesedihan, dan semua beban.


Banyak gosip miring seputar pertandingan itu, tp kuabaikan. Aku berusaha hanya mendengar akal sehatku, dan mencoba menerima kekalahan. Tp sekali lagi, AKU TAK BISA.


aku mencoba menghibur diri dgn cara lain. Mereka yg menang adalah teman-temanku. Seharusnya aku bisa ikut senang. Namun entah kenapa, membayangkan 'teman' tidak lagi semudah pikiranku. Semua terasa gelap, dan wajah-wajah ramah itu perlahan berubah menjadi tawa-tawa merendahkan.


Aku tidak ingin memutar waktu kembali. Tidak lagi. Aku sudah cukup lelah untuk memikirkan hal yg bukan kehendak Tuhan. Namun aku ingin alasan. Mengapa? Mengapa aku tidak bs melakukan yg terbaik untuk kesempatan terakhirku? Mengapa aku sebegini sakit hati hanya karena hal itu?


Aku tak menemukan jawaban apapun. Atau mungkin aku terlalu takut untuk mencari jawaban? Entahlah.